Festival Gandrung Sewu: Pesona Budaya Banyuwangi

Selain keindahan alamnya, Banyuwangi juga punya daya tarik lain bagi para wisatawan dari segi kebudayaannya. Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi mengumpulkan ribuan penari dari berbagai usia untuk menarikan Tari Gandrung secara bersamaan.

Masyarakat Banyuwangi dan para wisatawan memenuhi satu tempat pelaksanaan festival ini. Menariknya, festival ini tidak hanya berisi pertunjukan tari saja. Penasaran dengan keseruan acara ini? Yuk, simak pembahasannya di artikel Zada berikut ini!

Sejarah Festival Gandrung Sewu

Mengutip dari Detik, konsep dari festival ini sudah ada sejak tahun 1970 lho! Bupati yang saat itu menjabat ingin jika budaya Banyuwangi dapat terus dilestarikan, contohnya lagu daerah dan tarian. Akhirnya festival ini baru dapat dijalankan dengan konsep yang matang pada tahun 2012, dicetuskan oleh Paguyuban Pelatih Seniman dan Tari Banyuwangi.

Menjadi lokasi awal festival, Pantai Boom jadi tempat permanen diadakannya festival ini. Ribuan penari terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, semuanya mengenakan kostum khas Gandrung. Keselarasan antara gerakan dan musik tradisional yang menyertai tarian ini menjadi daya tarik utama acara.

Festival Gandrung Sewu terinspirasi dari tarian Gandrung, sebuah tarian tradisional khas Banyuwangi. Tarian ini awalnya merupakan bentuk syukur masyarakat agraris terhadap Dewi Sri, dewi padi dan kesuburan. Namun, seiring perkembangan zaman, tarian ini juga menjadi simbol perjuangan dan identitas budaya masyarakat Banyuwangi.

Dampak Pariwisata Terhadap Banyuwangi

Festival Gandrung Sewu tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata Banyuwangi. Setiap kali festival ini digelar, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi meningkat pesat. Hal ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat, terutama di sektor perhotelan, restoran, dan kerajinan tangan.

Setiap tahunnya, Festival Gandrung Sewu mengangkat tema yang berbeda. Tema ini biasanya berkaitan dengan sejarah atau peristiwa penting yang terjadi di Banyuwangi. Hal ini membuat setiap festival selalu dinantikan oleh banyak orang.

Peran Pemerintah dan Masyarakat Lokal

Kesuksesan Festival Gandrung Sewu tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah dan masyarakat lokal. Pemerintah Banyuwangi secara konsisten mendukung pelaksanaan festival ini, baik dari segi pendanaan maupun promosi. Sementara itu, masyarakat lokal juga berperan aktif dalam mempersiapkan dan menyukseskan acara ini.

Bagi kamu yang ingin menikmati festival khas Banyuwangi ini, jangan lupa untuk tiba di lokasi lebih awal untuk mendapatkan tempat duduk yang nyaman. Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen-momen spektakuler dari festival ini. Selain itu, kamu juga bisa berkeliling ke berbagai tempat wisata di Banyuwangi setelah menyaksikan festival ini.

Jika kamu berasal dari luar Jawa Timur, sewa mobil atau motor saat liburan tentu akan memudahkanmu untuk eksplorasi keindahan alam Banyuwangi. Jasa sewa mobil di Banyuwangi dari Zada memiliki banyak koleksi kendaraan yang bisa kamu pilih, mulai dari mobil keluarga, hingga motor listrik yang nyaman digunakan untuk berkeliling.

Festival Gandrung Sewu merupakan bukti nyata betapa kayanya warisan budaya Banyuwangi. Acara ini tidak hanya menarik bagi pecinta budaya, tetapi juga bagi wisatawan yang ingin merasakan keindahan seni tradisional di Indonesia. Bagi yang belum pernah menyaksikan, festival ini wajib masuk dalam daftar perjalanan Anda.

Referensi:

  • https://www.yukbanyuwangi.co.id/gandrung-sewu-banyuwangi-2023.html
  • https://www.detik.com/jatim/wisata/d-6373580/sejarah-festival-gandrung-sewu-serta-temanya-dari-tahun-ke-tahun